Monday, 30 March 2015

Bab 1.2 : Hubungan Suami Isteri Harus Sentiasa Akrab


Dr Spock (pakar penasihat keluarga) berpendapat sebagai berikut.

Keseimbangan mental anak sangat dipengaruhi oleh keakraban hubungan kedua orang tuanya dan kebersamaan mereka dalam menyelesaikan setiap masalah kehidupan yang mereka hadapi”.

Suami isteri harus berusaha memperkuat tali kasih di antara diri mereka berdua dalam semua detik kehidupan mereka, baik sebelum masa kelahiran anak mereka, maupun setelahnya.

Memperkuat rasa cinta dan kasih sayang (antara suami isteri) merupakan kewajiban yang diperintahkan oleh Allah SWT. Dan merupakan salah satu cara mendekatkan diri kepada-Nya.

Imam Ali ar-Rida a.s (alahis salam) berkata:

"Setiap Muslim harus cuba memilih sahabat terbaik dalam hidupnya. Sahabat terbaik boleh jadi dari jantina yang sama. Jika sahabat terbaik itu dari berlainan jantina, maka dia haruslah pasangan hidupnya yang sah"

Hubungan antara suami isteri seharusnya akrab dan mesra sebagaimana hubungan antara dua sahabat karib. Saling menghormati, menjaga rahsia, dan saling menjaga hati pasangan masing-masing. Bukan sahaja kedua mereka akan beroleh ketenangan, bahkan anak-anak mereka juga memperoleh ketenangan yang mana sangat kritikal dalam perkembangan mental dan psikologi mereka. Ketenangan memberikan rasa selamat kepada diri, ahli keluarga dan orang-orang yang dekat dengan kita.

1.Imam Ali Zainal Abidin berkata:

"Hak wanita yang engkau nikahi adalah engkau harus tahu bahwa Allah telah menjadikannya sebagai sumber ketenangan dan ketenteraman bagimu serta sebagai penjaga harta dan kehormatanmu. Kalian berdua haruslah memanjatkan puji syukur ke hadrat Allah atas anugerah yang Dia berikan berupa pasangan kalian.

Engkau harus tahu bahwa itu semua adalah nikmat Allah atasmu. Karena itu, suami harus memperlakukan isterinya dengan baik, menghormatinya, dan berlemah-lembut terhadapnya, meskipun hak-haknya atas sang isteri lebih besar.

Isteri harus mentaati suaminya jika ia memerintahkan sesuatu, selama tidak berupa maksiat kepada Allah. Isteri berhak untuk mendapatkan kasih sayang dan kelemah-lembutan karena dialah yang memberikan ketenangan hati bagi suami. Isterilah yang dapat memuaskan keperluan biologi suami yang memang harus disalurkan, dan hal itu adalah sesuatu yang agung."



Ahlul Bait a.s. memberikan perhatian yang sangat besar terhadap keutuhan cinta kasih dalam sesebuah keluarga. Anjuran-anjuran mereka berikut ini ditujukan kepada kedua pihak, suami dan isteri.


2. Dalam sebuah hadis, Nabi Muhammad SAW bersabda,

"Lelaki terbaik di antara kalian adalah orang yang paling baik terhadap isterinya. Dan aku adalah orang yang paling baik terhadap isteri."


3. Imam Ja’far as-Shadiq a.s. dalam sebuah hadis mengatakan,

"Semoga Allah merahmati orang yang bersikap baik terhadap isterinya."


4. Rasulullah SAWW bersabda,

"Jika seseorang menikahi seorang wanita, ia harus berbuat baik kepadanya."


5. Beliau juga bersabda,

"Jibril sering berpesan kepadaku tentang wanita, sampai-sampai aku merasa bahwa wanita tidak berhak untuk diceraikan kecuali jika telah melakukan zina dengan terang-terangan."

Anjuran-anjuran dan arahan yang diberikan oleh Nabi SAW dan Ahlul Bait a.s. mengenai sikap baik dan penghormatan terhadap istri ini merupakan acuan penting yang harus diterapkan dalam rangka menciptakan hubungan cinta dan kasih sayang yang berkekalan antara keduanya di dalam keluarga.


6. Imam Ali Zainal Abidin menyebutkan beberapa faktor penting yang dapat menambah rasa cinta, kasih sayang, dan keakraban dalam keluarga, yaitu sebagai berikut.


"Seorang lelaki hendaknya memperhatikan TIGA hal berikut ini dalam berhubungan dengan isterinya:

  • Pertama, memahami keadaan isteri, karena dengan itu ia dapat menarik perhatian isterinya untuk memahami keadaannya dan lebih mencintainya.
  • Kedua, bersikap baik terhadap isteri dan berusaha merebut hatinya dengan penampilan fizikal yang menarik.
  • Ketiga, memaafkan kesalahan isteri.


Seorang wanita hendaknya memperhatikan TIGA hal berikut ini dalam pergaulannya dengan suami:
  • Pertama, menjaga diri dari segala kotoran dan noda, sehingga sang suami merasa tenang dengan keadaannya, baik di saat senang maupun di saat susah.
  • Kedua, mempercayai suami, karena hal itu dapat membuat sang suami mudah memaafkannya di kala ia melakukan kesalahan.
  • Ketiga, menampakkan rasa cinta kepadanya dengan berpenampilan menarik.


Hubungan yang didasari oleh cinta dan kasih sayang sangat diperlukan dalam semua fasa kehidupan, khususnya pada masa kehamilan.

Sebab di masa-masa itu, isteri sangat memerlukan ketenangan dan keseimbangan mental. Hal itu sangat mempengaruhi keselamatan janin selama dalam kandungan dan keselamatan anak di masa menyusui.


Dipetik dari : Pendidikan Anak Menurut Ajaran Islam.

No comments:

Post a Comment

Note: only a member of this blog may post a comment.